Selasa, 01 Maret 2011

BUDIDAYA UBIKAYU


Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya hayati, baik tumbuhan, hewan maupun mikroba. Sebagai negara tropis yang subur, berbagai jenis tumbuhan dapat hidup dengan baik, sehingga kita dapat dengan mudah menemukan tanaman yang berpotensi sebagai bahan pangan, obat, sandang serta keperluan lain di lingkungan sekitar kita.
Tanaman pangan penghasil karbohidrat pada umumnya berperan sebagai bahan pangan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia yang selama ini untuk memenuhi kebutuhan pangan sebagai sumber karbohidrat masih  berupa beras. Padahal di negeri kita tanaman penghasil karbohidrat sangat beraneka ragam.
Kita mengenal berbagai jenis umbi - umbian  seperti ubi kayu, ubi jalar, talas, kimpul, uwi, garut, ganyong, serta beberapa jenis lainnya.  Sebagian besar dari umbi - umbian tersebut telah lazim dimanfaatkan masyarakat walaupun belum dikelola secara baik.
Ubi kayu merupakan jenis umbi yang dikenal luas di hampir seluruh daerah di Indonesia, berbagai macam kue, keripik dan penganan lain banyak dibuat dari bahan ini, bahkan pada musim paceklik di beberapa daerah rawan pangan pati ubi kayu digunakan sebagai bahan makanan pokok pengganti nasi.
Namun perlu diingat bahwa sebagai pengganti  pangan, ubi kayu pada umumnya dibuat dalam bentuk gaplek, yaitu ubi yang dipotong potong kemudian dikeringkan, tepung dari ubi kering yang siap diolah tentu saja memiliki kandungan karbohidrat  yang  lebih  tinggi.
Ubi kayu termasuk tanaman tropis, tetapi dapat pula beradaptasi dan tumbuh   dengan baik di daerah sub tropis.
 Secara umum tanaman ini tidak menuntut iklim yang spesifik untuk pertumbuhannya.
Namun demikian ubi kayu akan tumbuh dengan baik pada iklim dan tanah sbb :
  1. Iklim
Curah hujan
Tinggi tempat
Suhu

750 -1.000 mm/thn

0 -1.500 m dpl


25 – 28°C

  1. Tanah
Tekstur
Struktur
pH

Berpasir hingga liat, berhara cukup

Gembur

4,5 - 8



  Bibit

Bibit ubi kayu yang baik, berasal dari tanaman induk yang mempunyai persyaratan sbb :
(1)  Produksi tinggi, ( 2)  Kadar tepung tinggi, (3) Umur genjah ( 7 - 9 bulan ), 
(4)  Rasa enak, (5) Tahan terhadap hama dan penyakit.
 Ubi kayu ditanam dari stek batang, syarat stek batang ubi kayu yang siap ditanam adalah sbb:
  • Ubi kayu telah berumur 7 - 12 bulan, diameter  2,5 - 3cm, telah berkayu, lurus dan masih segar.
  • Panjang stek 20 - 25 cm, bagian pangkal diruncingi, agar memudahkan penanaman, usahakan kulit stek tidak terkelupas, terutama pada bakal tunas.
  • Bagian batang ubi kayu yang tidak dapat di gunakan untuk ditanam adalah 15-20 cm
 pada bagian pangkal batang dan 20 - 25 cm pada bagian ujung batang tanaman.
Pengolahan Tanah
 Tujuan pengolahan tanah adalah agar tanah menjadi gembur sehingga pertumbuhan akar dan umbi dapat berkembang dengan baik.
Waktu mengerjakan tanah sebaiknya pada saat tanah tidak dalam keadaan becek atau berair, agar struktur tanah tidak rusak.
Cara pengolahan tanah:
Untuk  tanah kering/ringan  dan gembur  dibajak atau di cangkul 1 - 2 kali sedalam 20 cm, diratakan langsung ditanami.
Sedangkan untuk tanah beart  dan berair dibajak atau di cangkul 1 - 2 kali sedalam 20 cm, dibuat bedengan  atau guludan dan  saluran drainase, baru dapat ditanam.
Penanaman
Waktu yang baik untuk penanaman adalah permulaan musim hujan. Hal ini disebabkan ubi kayu memerlukan cukup air  terutama pada masa pertumbuhan vegetatif yaitu umur 4-5 bulan, selanjutnya kebutuhan akan air relatif lebih sedikit.
Jarak tanam tanaman ubi kayu secara  monokultur : 100 x 100 cm  ; 100 x 60cm  ; 100 x 40 cm.
Jarak tanam secara  tumpang sari :
- Ubi kayu dengan kacang tanah 200 x 60 cm.
- Ubi kayu dengan jagung 100 x 60 cm.
Cara menanam ubi kayu dianjurkan stek tegak lurus atau minimal membentuk sudut 60 derajat dengan tanah dan kedalaman stek 10 - 15 cm.

Pemupukan
Tujuan pemupukan adalah untuk menghasilkan produksi yang tinggi serta memperbaiki struktur tanah. Pupuk yang diberikan berupa pupuk organik ( pupuk kandang, kompos dan pupuk hijau ) dan pupuk an organik ( Urea, TSP, KCL ). Pupuk organik sebaiknya diberikan bersamaan dengan pengolahan tanah.
Pupuk an-organik diberikan tergantung tingkat kesuburan tanah. Pada umumnya dosis pupuk anjuran untuk tanaman ubi kayu adalah :
Urea : 60 - 120 kg hl/ ha, TSP : 30 kg / ha,  KCL : 50 kg / ha.
Cara pemberian pupuk adalah:
  • Pupuk dasar : 1/3 bagian dosis Urea, KCL., dan seluruh dosis P (TSP) diberikan pada saat tanam.
  • Pupuk susulan : 2/3 bagian dari dosis Urea dan KCL diberikan pada saat tanaman berumur 3 - 4 bulan.
Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman perlu dilakukan untuk mendapatkan tanaman yang sehat, baik, seragam dan memperoleh hasil yang tinggi.
Pemeliharaan ubi kayu meliputi:
a. Penyulaman
Apabila ada tanaman ubi kayu yang mati atau tumbuh sangat merana harus segera dilakukan penyulaman. Waktu untuk penyulaman paling lambat  5  (lima) minggu setelah tanam.
b. Penyiangan dan pembumbunan
Penyiangan dilakukan apabila sudah mulai tampak adanya gulma (tanaman pengganggu). Penyiangan kedua dilakukan pada saat ubi kayu berumur 2 - 3 bulan sekaligus dengan melakukan pembumbunan. Pembumbunan bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah disekitar tanaman  sehingga ubi kayu dapat tumbuh  dengan sempurna, memperkokoh tanaman supaya tidak mudah rebah.
c. Pembuangan tunas
Pembuangan tunas dilakukan pada saat tanaman berumur 1-1,5 bulan, apabila dalam satu tanaman tumbuh lebih dari dua tunas.
 Hama dan Penyakit
Hama penting bagi tanaman ubi kayu adalah Tungau daun merah dan Kumbang.
Sedangkan penyakit yang sering menyerang ubi kayu adalah  Layu bakteri dan Bercak daun.
Untuk pengendalian serangan hama dan yaitu :
- Lakukan sanitasi lapang setelah panen ( sisa tanaman dibakar )
- Menggunakan bibit yang sehat dari varietas tahan hama dan penyakit
- Pengolahan tanah secara sempurna
- Pergiliran tanaman dengan palawija/tanaman lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar